1.Persiapan Benih
Siapkan benih padi sebanyak 15 Kg untuk lahan dengan luas 1 Ha.
2.Persemaian Benih
Rendam benih selama 24 jam.
Inkubasi benih selama 24 jam didalam karung/kain.
Persiapkan media semai seluas 400m2 untuk 15 Kg benih atau 25m2 per 1 Kg benih dengan pelumpuran dan pemupukan urea 25 gr/m2.
Tabur benih secara merata ke media yang telah dilumpurkan.
Beri pengairan seara merata dan terjadwal.
Bibit siap dipindahkan tanam pada umur 15-25 hari berdaun 3-5 helai.
Jika diperlukan, lakukan penyemprotan dengan insektisida untuk mengendalikan hama di tanaman persemaian.
3.Persiapan Lahan
Lahan dibajak 1 kali untuk membelah lapisan tanah.
Lakukan pelumpuran sempurna. Dan ratakan dengan garu.
4.Penanaman
Tanam 1 bibit padi ber lubang dengan jarak tanam 25x25 atau 30x25 cm dalam kondisi tanah macak-macak. Gunakan tali atau alat bantulainnya agar barisan tanam teratur rapi.
Pada umur 4 HST lakukan pengairan dengan ketinggian air 5 cm.
5.Pemupukan
Dianjurkan untuk melakukan pemupukan berimbang & penggunaan urea dosis rendah.
Dosis pupuk: 300 Kg phonsaka + 200 Kg urea + 50 Kg KCL.
Waktu pemberian pupuk:
Pemupukan dasar (0-5 HST).
Pupuk organic dengan dosis anjuran setempat + 200 Kg phonska + 100 Kg urea.
Pemupukan II (20-25 HST) 100 Kg Phonska + 50 Kg urea.
Pemupuka III (40-45 HST) 50 Kg urea.
Saat awal pembuangan (-+ 60 HST) 50 Kg KCL, untuk membantu pengisian bulir lebih optimal.
Pemupukan juga dapat dilakukan dengan menggunakan anjuran Dinas Pertanian setempat
Penggunaan urea dosis rendah dapat mengurangi resiko kerebahan dan terserang kresek.
6.Pengairan.
Lakukan pengairan berkala (intermitten) dengan cara mengalirkan air ke lahan hingga kondisi tanah macak-macak. Biarkan selama 2-3 hari hingga kering, kemudian aliri air lagi.
Pengairan berkala ini dilakukan selama masa pertumbuhan hingga fase pengisian bulir.
Keringkan lahan pada saat 10 hari sebelum panen.
7.Pengendalian Gulma
Gunakan herbisida untuk mengendalikan gulma pada umur 3-5 HST.
Lakukan pengendalian gulma secara manual atau mekanik pada umur 20 dan 40 HST.
8.Pengendalian Hama dan Penyakit.
Lakukan pengendalian hama penyakit bila diperlukan, sesuai anjurab Dinas Pertanian setempat.
9.Panen
Panen dilakukan bila 90% butir padi sudah menguning.
Gunakan peralatan yang memadai untuk mengurangi tingkat kehilangan panen.
10.Penanganan Pasca Panen
Jamur gabah hasil panen secepatnya dengan ketebalan 5 cm.
Lakukan pembalikan gabah sesering mungkin hingga didapatkan kadar air 14% secara merata.
Simpan gabah kering giling di tempat yang kering minimal 14 jam sebelum proses penggilingan.
Penggilingan gabah dengan mesin penggiling melalui 2 kali proses pecah kulit dan 2 kali poles.
Siapkan benih padi sebanyak 15 Kg untuk lahan dengan luas 1 Ha.
2.Persemaian Benih
Rendam benih selama 24 jam.
Inkubasi benih selama 24 jam didalam karung/kain.
Persiapkan media semai seluas 400m2 untuk 15 Kg benih atau 25m2 per 1 Kg benih dengan pelumpuran dan pemupukan urea 25 gr/m2.
Tabur benih secara merata ke media yang telah dilumpurkan.
Beri pengairan seara merata dan terjadwal.
Bibit siap dipindahkan tanam pada umur 15-25 hari berdaun 3-5 helai.
Jika diperlukan, lakukan penyemprotan dengan insektisida untuk mengendalikan hama di tanaman persemaian.
3.Persiapan Lahan
Lahan dibajak 1 kali untuk membelah lapisan tanah.
Lakukan pelumpuran sempurna. Dan ratakan dengan garu.
4.Penanaman
Tanam 1 bibit padi ber lubang dengan jarak tanam 25x25 atau 30x25 cm dalam kondisi tanah macak-macak. Gunakan tali atau alat bantulainnya agar barisan tanam teratur rapi.
Pada umur 4 HST lakukan pengairan dengan ketinggian air 5 cm.
5.Pemupukan
Dianjurkan untuk melakukan pemupukan berimbang & penggunaan urea dosis rendah.
Dosis pupuk: 300 Kg phonsaka + 200 Kg urea + 50 Kg KCL.
Waktu pemberian pupuk:
Pemupukan dasar (0-5 HST).
Pupuk organic dengan dosis anjuran setempat + 200 Kg phonska + 100 Kg urea.
Pemupukan II (20-25 HST) 100 Kg Phonska + 50 Kg urea.
Pemupuka III (40-45 HST) 50 Kg urea.
Saat awal pembuangan (-+ 60 HST) 50 Kg KCL, untuk membantu pengisian bulir lebih optimal.
Pemupukan juga dapat dilakukan dengan menggunakan anjuran Dinas Pertanian setempat
Penggunaan urea dosis rendah dapat mengurangi resiko kerebahan dan terserang kresek.
6.Pengairan.
Lakukan pengairan berkala (intermitten) dengan cara mengalirkan air ke lahan hingga kondisi tanah macak-macak. Biarkan selama 2-3 hari hingga kering, kemudian aliri air lagi.
Pengairan berkala ini dilakukan selama masa pertumbuhan hingga fase pengisian bulir.
Keringkan lahan pada saat 10 hari sebelum panen.
7.Pengendalian Gulma
Gunakan herbisida untuk mengendalikan gulma pada umur 3-5 HST.
Lakukan pengendalian gulma secara manual atau mekanik pada umur 20 dan 40 HST.
8.Pengendalian Hama dan Penyakit.
Lakukan pengendalian hama penyakit bila diperlukan, sesuai anjurab Dinas Pertanian setempat.
9.Panen
Panen dilakukan bila 90% butir padi sudah menguning.
Gunakan peralatan yang memadai untuk mengurangi tingkat kehilangan panen.
10.Penanganan Pasca Panen
Jamur gabah hasil panen secepatnya dengan ketebalan 5 cm.
Lakukan pembalikan gabah sesering mungkin hingga didapatkan kadar air 14% secara merata.
Simpan gabah kering giling di tempat yang kering minimal 14 jam sebelum proses penggilingan.
Penggilingan gabah dengan mesin penggiling melalui 2 kali proses pecah kulit dan 2 kali poles.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar